Taraka Napak Archapadha

actually i don't know why i wrote "Taraka Napak Archapadha" as the title of my blog. Taraka is my son's name, it comes from "Java Kawi" language, it means star. Star is always be there in the sky that's why i put this title on the top of my blog. Writing is just like hanging my dream above the sky, as the way we try to reach the star. If you believe the power of your dream, dream will come true.. every letter that i write is every second i make a dream... and i believe, someday i will :)

Monday, August 20, 2012

Blender Oh Blender...


Dalam tulisan kali ini, saya tidak akan bercerita spesifik tentang blender, khususnya blender merk Phillip yang dibeli ibuku saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tetapi tak dipungkiri, tulisan ini memang berkaitan dengan blender. Ini cerita tentang perjalanan mpasi my beloved son Taraka Ataullah Khairiy yang begitu panjang, sepanjang namanya, tak hanya itu, bisa dibilang perjalanan mpasi Aka menguras tenaga, waktu, pikiran, dan emosi (haaiiiyahhh, sok iye aje.. hehehe). Tapi sepertinya, teman-teman yang sering aku ajak sharing atau pernah membaca statusku di fb tentang mpasi Aka bisa memahami mengapa aku menulis kata “menguras”. Ok tanpa basa-basi lagi, kita masuk ke cerita yang sesungguhnya…

My Aka memulai petualangan mpasinya saat dia genap berusia 6 bulan. Kenapa 6 bulan? Tanpa dijelaskan sekalipun, bunda-bunda pastinya tahu alasannya. Sebelum umur 6 bulan, organ pencernaan bayi belum bisa mencerna makanan secara sempurna selain asi. Jauh sebelum Aka lahir, aku sudah banyak membaca pentingnya asi eksklusif selama 6 bulan pertama. Setelah 6 bulan, asi tetap lanjut ditambah makanan pendamping asi yang alangkah baiknya mpasi yang kita berikan untuk buah hati adalah mpasi homemade, yang kita masak sendiri dengan bumbu cinta dengan gizi seimbang tanpa pengawet dan zat aditif artificial lainnya. Ada banyak aliran mpasi yang bisa aku dapatkan informasinya melalui mbah google atau grup mpasi di facebook. Aku sudah membaca beberapa aliran mpasi, ada yang mengawali mpasi dengan buah, ada yang memilih serealia sebagai mpasi awal, ada yang mengawalinya dengan puree sayur. Aku mengawalinya dengan puree buah. Alasanku memilih metode ini adalah karena buah mudah dicerna. Bisa dibayangkan, selama 6 bulan pertama bayi belum makan makanan apapun selain asi, organ pencernaannya akan bekerja ekstra keras jika bayi langsung dikenalkan dengan makanan yang sulit dicerna. Karena itu puree buah yang disajikan di awal-awal mpasi lebih baik teksturnya seencer asi dengan sistem 4 days rule, satu buah dikonsumsi selama 4 hari berturut-turut untuk mengetahui ada reaksi alergi atau tidak. Setelah itu, bisa diganti buah yang lain. Aku dapatkan ilmu ini dari sebuah grup yang keren sekali bernama Homemade Healthy Baby Food. Aku memilih buah alpukat sebagai menu Aka di hari pertama. Seminggu awal makan 1x sehari, minggu berikutnya 2x sehari. Oya ada sesuatu yang ingin aku tambahkan, ada dua metode cara pemberian mpasi, yaitu metode konvensional spoonfeeding (bayi makan dengan disuapi) dan metode baby led weaning (BLW). Pada metode BLW baby tidak dikenalkan dengan puree, tapi langsung dikenalkan dengan finger food (makanan utuh) dan bayi dibiarkan makan sendiri, untuk lebih jelasnya bunda semua bisa browsing artikel tentang baby led weaning atau bergabung di grup Baby Led Weaning Indonesia. Silakan pilih metode aliran dan pemberian mpasi yang menurut bunda cocok untuk diterapkan pada buah hati bunda.

MPASI umur 6 bulan
Awal memberi buah untuk Aka, alpukatnya aku kerok dengan sendok lalu aku campur dengan asip (kira-kira 50ml). Namun agaknya teksturnya kurang encer, hingga membuat Aka hoek-hoek. Akhirnya alpukatnya diblender lembut. Awal-awal selalu menggunakan asi, tapi lama-lama aku campur dengan air matang karena aku nggak rutin memerah asi. Lagipula freezernya kecil dan biasanya untuk menyimpan daging. Aka pernah sembelit, susah pup sampai mengejan kuat, ternyata penyebabnya adalah apel. Meski sudah diberi papaya, namun pupnya masih susah. Setelah aku kasih semangka, pup Aka lancer kembali. Sebagai informasi, semangka dan pir bisa diandalkan untuk melancarkan pup. Di hari-hari berikutnya Aka tidak lagi sembelit makan apel. Organ pencernaannya sudah bisa beradaptasi dengan baik untuk mencerna apel. Di masa-masa awal mpasi Aka, aku bersemangat sekali untuk mengenalkan buah-buah yang berbeda pada Aka. Tapi harus tetap mengikuti rule, empat hari mengkonsumsi buah yang sama.

MPASI umur 7 bulan
Pada fase ini aku mulai mengenalkan Aka pada karbohidrat, sayuran dan protein nabati seperti tahu dan tempe. Untuk pemberian karbohidrat pun harus karbo tunggal dulu, tujuannya untuk mengetahui ada reaksi alergi atau tidak. Seperti halnya saat aku mengenalkan buah pada Aka, aku pun bergantian memberikan karbohidrat yang berbeda-beda untuk Aka, beras putih, jagung, ubi, kentang, labu kuning, beras merah, dll. Dan perlu dicatat, tidak boleh ada penambahan gula-garam hingga usia 1 tahun, lebih baik lagi jika diteruskan hingga 2 tahun. Pemberian gulgar yang berlebihan sejak dini bisa memicu obesitas. Mungkin ada orang yang bertanya “apa nggak takut kekurangan yodium?” Nggak dong, yodium tidak hanya terdapat pada garam. Banyak bahan makanan yang mengandung yodium seperti ikan, telur, daging, bawang merah, sayuran dan lain-lain. Dalam asi pun sudah terkandung yodium, di mana kandungan nutrisi yang ada pada asi menyesuiakan kebutuhan bayi. Lagipula, yodium hanyalah zat yang ditambahkan pada garam untuk membantu kita mengkonsumsi yodium, karena garam itu hampir dibutuhkan setiap hari sebagai bumbu masakan dewasa. Meski makanan berasa hambar (di lidah orang dewasa), tapi Alhamdulillah my Aka lahap-lahap aja memakan mpasi buatan gegenya. Indra perasa pada bayi itu masih sangat peka, karena itu dengan memberikan mpasi non gulgar akan membuat bayi mengenali rasa asli makanan. Mpasi di umur 7 bulan ini masih bertekstur lembut ala blender. Jika ada bagian yang kurang lembut, biasanya akan membuat Aka hoek-hoek seperti mau muntah.

MPASI umur 8 bulan
Pada umur 8 bulan, ada penambahan bahan makanan yang boleh dikonsumsi bayi, diantaranya protein hewani (daging ayam, daging sapi, ikan, produk olahan susu (keju, unsalted butter dan yoghurt), bumbu aromatik seperti bawang merah-putih, jahe, kencur, dll, santan serta minyak (minyak sayur, minyak kelapa, minyak zaitun (evoo (extract virgin olive oil) dan eloo (extract light olive oil)). Sebenarnya aku kurang paham tentang evoo dan eloo, yang aku tahu evoo ditambahkan langsung pada makanan bayi, sedangkan eloo digunakan untuk menumis. Kata ibu-ibu di grup, kedua minyak ini bisa menjadi solusi untuk menaikkan berat badan bayi selain bahan makanan tinggi kalori lainnya seperti alpukat, pisang, mangga, keju, unsalted butter, double karbo, santan, dll. Selama mpasi Aka belum pernah aku beri evoo dan eloo. Di daerahku barang tersebut masih menjadi barang langka. Apalagi rumah jauh dari swalayan, ditambah harganya yang mahal, jadi aku memilih makanan lain yang mudah didapat, harga terjangkau tapi tak kalah soal gizi. Aka juga nggak begitu suka keju dan unsalted butter, sepertinya dia memang tidak suka produk olahan susu. Pada tahap ini pun, makanan Aka masih diblender karena belum mau naik tekstur.

Sejak Aka berusia 9 bulan, aku sudah melatihnya untuk makan nasi tim tanpa diblender. Namun Aka sering sekali menolak, bahkan berujung dengan tangisan, ngambek, dan akhirnya nggak mau menyentuh makanannya sebelum makanan tersebut diblender. Aku pikir ini karena pengaruh belum tumbuhnya gigi pertama Aka. Aku pun mencoba bersabar, menuggu sampai Aka tumbuh gigi dan mau belajar makan makanan bertekstur lebih kasar dari biasanya.

Menjelang umur 10 bulan, Akhirnya dua gigi pertama Aka tumbuh di gusi atas. Senangnya melihatnya begigi dua. Jika dia tertawa, dia terlihat semakin manis. Tapi, selera makannya masih sama seperti sebelumnya, hanya mau makanan yang diblender.

Waktu terus berjalan, proses belajar kami masih terus berlanjut. Namun bukan kemajuan yang kami dapatkan. Aka semakin menolak makanan yang tidak diblender. Jika ada makanan bertekstur kasar menyentuh mulutnya, dia langsung melepeh dan menangis. Sementara orangtuaku sudah menuntutku untuk membiasakan Aka makan nasi tanpa diblender. Banyak sekali orang-orang yang mencela makanan Aka seperti busa, udah gedhe tapi tetep maem bubur, dan Aka pun mulai dibandingkan dengan anak-anak lain seumuran Aka atau yang lebih muda darinya yang kebetulan sudah bisa makan nasi biasa. Bahkan terlontar judgement negative bahwa yang menyebabkan Aka belum bisa berjalan adalah makanan Aka yang masih non gulgar dan bertekstur lembut. Kata orang, hal itu menyebabkan tulang anak tidak akas. Bahkan seringkali orang menyebut Aka lambat, badan gedhe tapi lambat. Huahhh sedih sekali mendengarnya. Hanya suami dan teman-teman terdekat yang setia menjadi tempat bersandar, pelipur lara, pemberi support dan semangat. Berbagai cara sudah aku lakukan, mulai dari mengkombinasi makanan Aka yang terdiri dari tekstur kasar dan lembut (porsi kasarnya lebih sedikit), namun selalu saja dia melepeh makanannya atau muntah jika mendapati makanan bertekstur kasar, sampai mencoba memenyet makanannya dengan sendok agar teksturnya lebih lembek dan disiram kuah yang banyak, tetap saja Aka tak mau menelan makanannya, selalu dilepeh dan dilepeh. Ujung-ujungnya dia mengambek dan tak mau makan sebelum makanannya diblender. Hal yang paling aku benci adalah ketika mati lampu. Aka tak bisa makan karena makanannya tidak diblender. Hal inilah yang akhirnya makin memantapkan hati untuk membeli blender manual. Memang sie tidak bisa memblender nasi, sayur dan lauk dengan lembut, tapi setidaknya kentang, ubi, dan labu siam bisa digiling dengan lembut.

Ketika aku merasa kehabisan cara, aku pun berpasrah pada Allah. Mencoba intropeksi diri, mungkin selama ini aku masih kurang bersabar dalam menghadapi kesulitan Aka makan makanan bertekstur kasar. Mungkin aku cepat menyerah pada blender jika sudah melihat urat kemarahan di wajahnya dan aku pun merasa tak tega bila tangis memecah karena dia tak mau makan nasi tanpa blender. Aku berusaha enjoy menjalani kondisi ini. Meyakinkan diri, bahwa suatu saat Aka pasti bisa makan makanan bertekstur kasar. Setidaknya dia tak pernah GTM atau mogok makan. Itu salah satu hal yang harus aku syukuri. Mungkin selama ini tanpa aku sadari aku sudah banyak mengeluh tentang Aka yang belum mampu makan makanan bertekstur kasar. Betapa perjuangan itu tak hanya berakhir di saat tangis pertamanya memecah di ruang bersalin, tapi sejak dia bersemayam dalam rahimku, hingga akhirnya dia lahir dan di sepanjang hayatnya, aku tak boleh berhenti berjuang. Aku harus terus berjuang bersamanya, mendoakannya,  melapangkan hati dan kesabaranku dalam menghadapi hal-hal yang tidak sesuai harapan. Di setiap akhir sujudku, aku selalu berdoa agar my Aka mau belajar dan berjuang bersamaku untuk memakan makanan tanpa diblender. Bahkan saat dia terlelap, aku kerap kali berbisik “Aka anak gege yang pintar, sholeh, ganteng, sehat, besok kita belajar maem makanan bertekstur kasar lagi ya sayang. Gege tahu Aka pasti bisa.. semangat Aka, gege akan terus mendampingimu untuk belajar dan belajar…”

Aku selalu percaya, Allah senantiasa mendengar doa hambaNya dan akan memberikan yang terbaik untuk kita di waktu yang tepat. Perlahan-lahan Aka sudah mulai minat mengemil finger food. Awalnya dia suka melepeh finger foodnya, lama-lama dia pun semakin pintar memakan finger food, seperti potongan buah, singkong rebus, keripik pisang/singkong, pisang rebus, tempe goreng/kukus, dan agar-agar. Kendati untuk makan berat (nasi dan lauknya) dia belum mau makan bertekstur kasar, tapi aku sangat mensyukuri kemajuan yang dia alami.

My lil star bisa benar-benar berjalan lancar saat dia genap berumur 15 bulan. Penantian untuk bisa berjalan mungkin sama lamanya dengan penantian untuk mau makan makanan bertekstur kasar. Alhamdulillah, tidak ada lagi yang mengejeknya karena belum bisa jalan. Dia tidak hanya mengalami kemajuan di perkembangan motorik kasarnya, tapi soal makan, dia pun mengalami banyak kemajuan. Dia tidak lagi marah dan menangis saat aku suapi nasi tanpa blender. Meski masih suka dilepeh, namun aku terus melatihnya setiap hari. Makan beratnya pun menggunakan dua tekstur, kasar dan lembut. Si blender tua itu masih menjadi sahabat setia yang mengiringi perjalanan mpasi Aka.

Waktu semakin berlalu tanpa mau menoleh ke belakang. Di usianya yang mau menginjak ke-18 bulan, akhirnya my Aka sudah full makan nasi tanpa blender. Memang sie mesti berkuah, sayur dan lauknya juga harus dicincang kecil-kecil, tapi bagi kami itu adalah kemajuan yang luar biasa. Hooreeee… senang sekali rasanya, seakan aku ingin sekali meloncat tinggi-tinggi dan berteriak ke semua penjuru, bahwa anakku sudah bisa makan nasi biasa tanpa blender.. Suami dan orangtuaku pun ikut senang melihat keberhasilan ini.. Terimakasih untuk kerjasamamu yang sangat baik Aka. Gege bangga padamu dan akan selalu mencintaimu. Perjuangan belum berakhir. Banyak PR yang harus kita kerjakan bersma-sama. Semoga aku tak akan pernah lelah belajar untuk menjadi ibu yang baik untukmu dan aku berharap ladang kesabaran di hati gege tak akan gersang, akan selalu hijau bersemi dalam merawat dan membesarkanmu dengan penuh cinta. Blender tua ibuku yang masih semlohai, bohai dan jos, akhirnya setelah sekian lama kami begitu bergantung padamu, sekarang kami sudah lepas darimu. Bagaimanapun kamu juga berjasa dalam mengiringi perjalanan mpasi Aka, dan jangan khawatir, kami masih membutuhkanmu untuk membuat jus, hehe..  sepertinya sudah terlalu panjang. Aku tulis cerita ini dari pukul delapan malam sampai jam 9 lebih, mau jam setengah sepuluh, dan tentu saja saat mau upload ke fb atau blog, lemoott banget, tapi jadi nggak bete karena dibarengi jowal-jawil ayahnya Aka yang ikut membaca tulisan ini dan meledekku, katanya aku begitu serius kalau lagi ngetik, xixixi.. Semoga kisah perjalanan mpasi Aka bermanfaat untuk semua ;-)

Blender Oh Blender...

Thursday, July 12, 2012

To my beloved hubby


Cinta itu sederhana, sesederhana sikapmu yg slalu mengecup keningku sebelum tidur dan berucap 'have a nice dream', sesederhana caramu membantuku mengerjakan rumahtangga dan merawat anak.. tulus tanpa pamrih, sesederhana caramu mengusap kepalaku dan menarik selimut tuk tutupi tubuhku di dinginnya malam. Sesederhana saat kau berbisik 'i love u' tanpa bosan dan bertahan dari awal menikah hingga detik ini.

Cinta itu rumit, serumit perjuanganmu tuk meyakinkanku. Serumit meruntuhkan dunia maya dan merubahnya jadi nyata. Serumit membuka pintu hati gadis yg tak pernah ingin membagi hatinya untuk sesuatu bernama 'cinta'. Tapi kau tak menyerah. Keangkuhanku pun luluh karena kesungguhanmu tuk membawaku bersanding di pelaminan.

Cinta itu indah. Seindah mimpi2 kita tuk slalu bergandeng tangan mengarungi samudra kehidupan. Membangun rumahtangga sakinah, mawadah, warahmah dan meraih masa depan yg lebih baik..

Cinta itu perjuangan. Layaknya ketika ku berjuang di ruang bersalin. Kau ikut berjuang menemani, menggenggamku, meyakinkanku bahwa aku mampu, doa dan dzikir terucap dari bibirmu.. Dan saat tangis pertama bintang kecil kita memecah, kau kecup keningku, hujan mengalir dari pelupuk matamu, kau bisikkan terimakasih untuk semua perjuanganku.

Cinta itu pertahanan. Kau takkan mampu bertahan hadapi semua yg ada tanpa kekuatan cinta. Kamu telah menguatkan cintaku kepadaNya. Dan cinta karena Allah kan membuat kita bertahan, sekalipun ombak menghantam begitu kuat.

Cinta itu doa. Di sepanjang waktuku selalu ada doa tercurah untukmu. Semoga Allah senantiasa melindungimu dimanapun kamu berada, menjaga hatimu, memberimu kesehatan, memberi kelancaran tuk pekerjaanmu..

Cinta itu kerinduan. Kerinduan saat kau tak ada di sisi. Hati pun berbunga, rasa bahagia membuncah kala ku sambut kepulanganmu. Kecupan mendarat di kening dan senyum terulas dari bibirmu. Tak peduli betapa lelahnya kamu dan kamu pun tak pernah menghitung berapa banyak peluh yg keluar demi kerja keras untuk keluarga..

Cinta itu saat ada aku, kamu dan bintang kecil kita, lewati hari bersama, bercanda tawa dalam kebersamaan, dan mensyukuri atas semua yg ada dalam kehidupan kita

Suamiku belahan jiwaku,
Cintaku tak terbatas pada deretan kata2 indah,
Tak terbatas pada bilangan angka karena aku tak sanggup menghitungnya,
Tak sebatas pada apa yg kulihat dan kudengar..
Karena untuk mencintaimu aku hanya butuh hati.. Dan sepanjang hariku aku slalu jatuh cinta pada orang yg sama, yaitu kamu..
Di mata orang lain kamu hanyalah lelaki biasa, seorang lelaki diantara jutaan lelaki di dunia.. Tapi di mata dan hatiku, kamu istimewa :-)

I don't have perfect life, but i do have amazing life.. Coz i have you in my life

Super mom wanna be..


Being a super mom? Can u?
Super mom itu seperti apa sie? Apakah super mom berarti ibu hebat tanpa cela? Ibu idaman anak2, istri idola suami, menantu kebanggaan mertua, atau yg bagaimana?

Setiap orang punya deskripsi yg berbeda satu sama lain tentang 'seperti apa super mom itu?' Mungkin anda jg memandang beberapa karakter wajib dimiliki seseorang jika dia ingin mendapat gelar sebagai 'super mom'.
Sayangnya banyak orang menganggap bahwa super mom itu pastilah kumpulan dari berbagai kesempurnaan karakter. Dari pengamatanku terhadap lingkungan sekitarku, ada beberapa hal yg identik dengan gambaran 'apa super mom itu', dan hampir semuanya mendekati perfect atau malah benar2 sempurna.

1. Super mom = anak yg nggak rewel, kalem/anteng.
Ada satu paradigma yg bikin mencelos hati bunda yg punya anak rewel atau hobby nangis, paradigma itu tentang seorang ibu yg hebat adalah mereka yg memiliki anak anteng dan nggak rewel. Jika seorang ibu gagal menenangkan anaknya yg rewel, kadang terlontar anggapan bahwa ibu itu tak pintar mengasuh anak. Ironis, ibu tak bisa menenangkan anaknya sendiri.
Anggapan ini cukup membuatku uring2an tatkala Aka yg waktu itu masih newborn, rewel sepanjang hari. Dikit2 menangis, bahkan aku tak tahu harus bagaimana untuk membuatnya berhenti menangis. Sementara orang2 berkomentar aku tak pintar momong anak. Bahkan ada yang berujar 'Aka kalo diajak ke rumahku dijamin anteng. Ntar ak suapin nasi tim pisang. Orang cuma mimi asi aja, mana kenyang..'. Duh ngilu hati ini. Untungnya aku tetap bertekad memberi asi untuk bayiku tanpa tambahan apapun di enam bulan pertamanya.
Namanya bayi rewel itu udah biasa kan? Yang nggak biasa tuh kalo bayi udah bisa cuci piring, haha..
Jika seorang ibu dikatakan sukses apabila bayinya nggak rewel, itu artinya di belahan bumi manapun tak ada ibu yg sukses.

2. Super mom = anak gendut/montok.
Anak gemuk/montok terutama yg masih usia newborn-2 tahun sepertinya masih menjadi idaman banyak orangtua. Kadang mereka berkecil hati saat ada yg mengomentari badan kurus anaknya, seolah mereka dipojokan sebagai ortu yg gagal karena nggak bisa menggemukan anak.
Sedang apabila anaknya berbody montok, orang kadang berkomentar 'ibunya pinter ngurus anak, makanya anaknya montok'.
Padahal yg namanya gendut bukan jaminan sehat.
Tudingan2 publik kadang begitu sinis. Tidakkah mereka berpikir bahwa ibu2 dari anak yg mereka bilang kurus telah mengupayakan usaha terbaiknya dan memberi anak2nya hal2 terbaik yg ia mampu. Tak jarang sang ibu menjadi hopeless, down dan stres memikirkan berat badan anaknya. Dan faktanya, persoalan berat badan anak selalu menjadi isu terpanas di kalangan para momy.

3. Super mom = anak pintar/juara kelas.
Siapa yg gak bangga kalo anaknya pintar bahkan mendapat ranking di kelasnya. Ibu manapun pasti akan senang jika anaknya memiliki prestasi yg baik di sekolahnya. Di daerahku semboyan 'anak hebat berasal dari orangtua yg hebat' masih terasa kental. Karena itu banyak ibu yg berlomba-lomba memasukan anak2nya ke bimbingan belajar yg berkualitas agar bisa mendapat ranking atau diterima di sekolah favorit. Bukan hal asing lagi, dalam rumpian para ibu, seringkali mereka membicarakan kepintaran anak mereka. Semua ingin menonjolkan anaknya.
Padahal yg namanya anak, kekayaan, kepintaran, semua adalah titipan Allah. Rasanya kita tak perlu menyombongkan apa yg ada pada diri kita, karena pada dasarnya kita tak memiliki apa2.
Seandainya nanti anak2 kita tumbuh cerdas, mudah2an tak menjadikan diri kita takabur

4. Super mom = karir cemerlang.
Di daerahku, seorang ibu yg memiliki pekerjaan yg bagus biasanya lebih disegani dibanding ibu rumah tangga biasa. Tak bisa dipungkiri, kebanyakan ibu2 di sini menginginkan bisa memiliki penghasilan sendiri, bahkan mereka kadang membayangkan enaknya berada di posisi wanita pekerja yg tiap bulan mendapat gaji tetap, tapi mereka lebih memilih di rumah karena mengurus anak atau tingkat pendidikan yg kurang memadai membuat mereka tak bisa mendapatkan pekerjaan yg diidamkan.
Kadang tanpa mereka sadari, mereka telah mengeluh lebih banyak daripada mensyukuri apa yg mereka miliki.
Pilihan menjadi ibu rumah tangga kerap kali mendapat cemooh di sana sini. Terlebih lagi jika sang ibu berpendidikan tinggi, kadang ada saja tanggapan negatif 'sekolah tinggi2 ujung2nya di rumah aja'.
Hebat tidaknya seorang ibu bukan dilihat dari ada tidaknya karir yg bagus atau pendidikan yg bagus.. Tapi kehebatan itu tak bisa diukur dengan apapun, kecuali hati anak2 yg selalu mengatakan bahwa ibunya hebat, tak peduli apapun profesinya

5. Super mom = cekatan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ada sebuah applause meski tak terungkap, apresiasi atau acungan jempol yg siap bertebaran jika seorang ibu mampu mengerjakan pekerjaan rumah atau bebenah rumah dengan rapi dan tangkas. Lantai bersih, tak ada piring kotor, baju2 rapi berderet di tiang jemuran, baju2 yg udah kering tersimpan rapi di lemari dengan hangatnya jejak setrika dan harumnya aroma pelembut pakaian, masakan lezat terhidang di meja, anak2 sudah mandi dan berdandan rapi, halaman bersih dari reruntuhan daun, si ibu pun telah berpenampilan rapi bukan dengan daster kebesarannya.. Wow.. Bisa seperti ini aku juga mau, anda pasti mau juga kan?
Namun ada kalanya seorang ibu harus tertatih-tatih berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan semua itu. Apalagi jika dia masih memiliki tanggungan balita yg kadang tak bisa ditinggalkan dan berkreatifitas membuat rumah berantakan..

Aku rasa ketelatan sang ibu dalam merampungkan pekerjaannya harus kita maklumi. Setiap ibu memiliki kemampuan yg berbeda-beda dalam membagi waktu, kecekatan dan keterampilannya pun berbeda. Bukan sesuatu yg bijaksana jika kita memvonis mereka yg keteteran mengerjakan pekerjaan rumahnya sebagai ibu yg tidak terampil/cekatan.

6. Super mom = pintar dalam segala bidang.
Everybody wants to be smart, and it's really amazing grace if we have good intelligency not only in our brain but also in our emotion. But in the fact, we'll never think that we are smart enough, coz everyday is time for learning.. learning.. and learning..
Menjadi pintar itu butuh proses, kemauan untuk belajar dan update segala informasi yg bermanfaat. Sama halnya dengan anak yg pintar membaca, dia butuh beberapa tahapan hingga bisa membaca, dari mulai mengenal huruf, melafalkannya, menuliskannya, mengeja dan akhirnya membaca. Kita pun butuh proses yang tak instant untuk belajar. Ibu yg pintar bukan dinilai dari nilai masakan atau keterampilannya menyetrika, tapi bagaimana ia bisa menjalankan perannya dengan baik. Kadang kita dituntut layaknya seorang dokter ketika anak sakit, manager keuangan tuk mengelola keuangan rumah tangga, koki yg selalu menyiapkan menu untuk keluarga, psikolog ya siap mendengar sharing keluarga dan memberi berbagai advice, sahabat terbaik keluarga yg slalu memberi semangat dan slalu ada saat susah maupun senang. Betapa luasnya makna kata 'pintar' untuk seorang ibu.

7. Super mom = keluarga harmonis.
Keluarga yg harmonis di mana di dalamnya terbungkus rasa kasih sayang, saling menolong dan menghargai di antara sesama anggota keluarga pastinya menjadi impian bagi semua orang.
Seorang ibu yg menjadi ratu dalam rumah tangganya yg harmonis dengan suami yg manis, anak2 yg menyenangkan sering kali membuat iri bunda2 lainnya terutama yg merasa banyak yg kurang dalam kehidupan mereka. Hingga akhirnya 'gelar super mom' pun pantas disematkan untuk ibu yg bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya. Padahal keharmonisan rumah tangga itu bukan semata berada di pundak ibu, semua anggota keluarga harus saling bekerjasama untuk menciptakan suasana kekeluargaan yg hangat dan penuh cinta.

8. Super mom = sosialisasi.
Seorang ibu yg dapat bersosialisasi dengan baik, apalagi ditambah dengan pengabdian terhadap masyarakat tanpa pamrih membuatnya terlihat sebagai sosok yg banyak memiliki nilai plus dan menjadi panutan ibu lainnya di mata masyarakat.



Apakah anda seorang super mom? Kriteria seperti apa saja yg anda anggap cukup pantas untuk mendapat julukan 'super mom?'.
Delapan kriteria tersebut hanyalah hasil pengamatanku di lingkungan tempat tinggalku.
Aku sendiri tak pernah peduli apakah aku seorang super mom atau bukan. Yang pasti 'i'm just ordinary mom' yg memiliki banyak cela, kekurangan, dan aku masih perlu banyak belajar untuk memperbaiki diri, menjadi istri dan ibu yg baik, coz to be perfect is impossible, but to be better is a symbol that we are optimist people n always look forward to reach better future :-)

And i believe, who ever ur mother, what ever her profession, she will always be ur super mom ;-)

Super mom wanna be..


Being a super mom? Can u?
Super mom itu seperti apa sie? Apakah super mom berarti ibu hebat tanpa cela? Ibu idaman anak2, istri idola suami, menantu kebanggaan mertua, atau yg bagaimana?

Setiap orang punya deskripsi yg berbeda satu sama lain tentang 'seperti apa super mom itu?' Mungkin anda jg memandang beberapa karakter wajib dimiliki seseorang jika dia ingin mendapat gelar sebagai 'super mom'.
Sayangnya banyak orang menganggap bahwa super mom itu pastilah kumpulan dari berbagai kesempurnaan karakter. Dari pengamatanku terhadap lingkungan sekitarku, ada beberapa hal yg identik dengan gambaran 'apa super mom itu', dan hampir semuanya mendekati perfect atau malah benar2 sempurna.

1. Super mom = anak yg nggak rewel, kalem/anteng.
Ada satu paradigma yg bikin mencelos hati bunda yg punya anak rewel atau hobby nangis, paradigma itu tentang seorang ibu yg hebat adalah mereka yg memiliki anak anteng dan nggak rewel. Jika seorang ibu gagal menenangkan anaknya yg rewel, kadang terlontar anggapan bahwa ibu itu tak pintar mengasuh anak. Ironis, ibu tak bisa menenangkan anaknya sendiri.
Anggapan ini cukup membuatku uring2an tatkala Aka yg waktu itu masih newborn, rewel sepanjang hari. Dikit2 menangis, bahkan aku tak tahu harus bagaimana untuk membuatnya berhenti menangis. Sementara orang2 berkomentar aku tak pintar momong anak. Bahkan ada yang berujar 'Aka kalo diajak ke rumahku dijamin anteng. Ntar ak suapin nasi tim pisang. Orang cuma mimi asi aja, mana kenyang..'. Duh ngilu hati ini. Untungnya aku tetap bertekad memberi asi untuk bayiku tanpa tambahan apapun di enam bulan pertamanya.
Namanya bayi rewel itu udah biasa kan? Yang nggak biasa tuh kalo bayi udah bisa cuci piring, haha..
Jika seorang ibu dikatakan sukses apabila bayinya nggak rewel, itu artinya di belahan bumi manapun tak ada ibu yg sukses.

2. Super mom = anak gendut/montok.
Anak gemuk/montok terutama yg masih usia newborn-2 tahun sepertinya masih menjadi idaman banyak orangtua. Kadang mereka berkecil hati saat ada yg mengomentari badan kurus anaknya, seolah mereka dipojokan sebagai ortu yg gagal karena nggak bisa menggemukan anak.
Sedang apabila anaknya berbody montok, orang kadang berkomentar 'ibunya pinter ngurus anak, makanya anaknya montok'.
Padahal yg namanya gendut bukan jaminan sehat.
Tudingan2 publik kadang begitu sinis. Tidakkah mereka berpikir bahwa ibu2 dari anak yg mereka bilang kurus telah mengupayakan usaha terbaiknya dan memberi anak2nya hal2 terbaik yg ia mampu. Tak jarang sang ibu menjadi hopeless, down dan stres memikirkan berat badan anaknya. Dan faktanya, persoalan berat badan anak selalu menjadi isu terpanas di kalangan para momy.

3. Super mom = anak pintar/juara kelas.
Siapa yg gak bangga kalo anaknya pintar bahkan mendapat ranking di kelasnya. Ibu manapun pasti akan senang jika anaknya memiliki prestasi yg baik di sekolahnya. Di daerahku semboyan 'anak hebat berasal dari orangtua yg hebat' masih terasa kental. Karena itu banyak ibu yg berlomba-lomba memasukan anak2nya ke bimbingan belajar yg berkualitas agar bisa mendapat ranking atau diterima di sekolah favorit. Bukan hal asing lagi, dalam rumpian para ibu, seringkali mereka membicarakan kepintaran anak mereka. Semua ingin menonjolkan anaknya.
Padahal yg namanya anak, kekayaan, kepintaran, semua adalah titipan Allah. Rasanya kita tak perlu menyombongkan apa yg ada pada diri kita, karena pada dasarnya kita tak memiliki apa2.
Seandainya nanti anak2 kita tumbuh cerdas, mudah2an tak menjadikan diri kita takabur

4. Super mom = karir cemerlang.
Di daerahku, seorang ibu yg memiliki pekerjaan yg bagus biasanya lebih disegani dibanding ibu rumah tangga biasa. Tak bisa dipungkiri, kebanyakan ibu2 di sini menginginkan bisa memiliki penghasilan sendiri, bahkan mereka kadang membayangkan enaknya berada di posisi wanita pekerja yg tiap bulan mendapat gaji tetap, tapi mereka lebih memilih di rumah karena mengurus anak atau tingkat pendidikan yg kurang memadai membuat mereka tak bisa mendapatkan pekerjaan yg diidamkan.
Kadang tanpa mereka sadari, mereka telah mengeluh lebih banyak daripada mensyukuri apa yg mereka miliki.
Pilihan menjadi ibu rumah tangga kerap kali mendapat cemooh di sana sini. Terlebih lagi jika sang ibu berpendidikan tinggi, kadang ada saja tanggapan negatif 'sekolah tinggi2 ujung2nya di rumah aja'.
Hebat tidaknya seorang ibu bukan dilihat dari ada tidaknya karir yg bagus atau pendidikan yg bagus.. Tapi kehebatan itu tak bisa diukur dengan apapun, kecuali hati anak2 yg selalu mengatakan bahwa ibunya hebat, tak peduli apapun profesinya

5. Super mom = cekatan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ada sebuah applause meski tak terungkap, apresiasi atau acungan jempol yg siap bertebaran jika seorang ibu mampu mengerjakan pekerjaan rumah atau bebenah rumah dengan rapi dan tangkas. Lantai bersih, tak ada piring kotor, baju2 rapi berderet di tiang jemuran, baju2 yg udah kering tersimpan rapi di lemari dengan hangatnya jejak setrika dan harumnya aroma pelembut pakaian, masakan lezat terhidang di meja, anak2 sudah mandi dan berdandan rapi, halaman bersih dari reruntuhan daun, si ibu pun telah berpenampilan rapi bukan dengan daster kebesarannya.. Wow.. Bisa seperti ini aku juga mau, anda pasti mau juga kan?
Namun ada kalanya seorang ibu harus tertatih-tatih berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan semua itu. Apalagi jika dia masih memiliki tanggungan balita yg kadang tak bisa ditinggalkan dan berkreatifitas membuat rumah berantakan..

Aku rasa ketelatan sang ibu dalam merampungkan pekerjaannya harus kita maklumi. Setiap ibu memiliki kemampuan yg berbeda-beda dalam membagi waktu, kecekatan dan keterampilannya pun berbeda. Bukan sesuatu yg bijaksana jika kita memvonis mereka yg keteteran mengerjakan pekerjaan rumahnya sebagai ibu yg tidak terampil/cekatan.

6. Super mom = pintar dalam segala bidang.
Everybody wants to be smart, and it's really amazing grace if we have good intelligency not only in our brain but also in our emotion. But in the fact, we'll never think that we are smart enough, coz everyday is time for learning.. learning.. and learning..
Menjadi pintar itu butuh proses, kemauan untuk belajar dan update segala informasi yg bermanfaat. Sama halnya dengan anak yg pintar membaca, dia butuh beberapa tahapan hingga bisa membaca, dari mulai mengenal huruf, melafalkannya, menuliskannya, mengeja dan akhirnya membaca. Kita pun butuh proses yang tak instant untuk belajar. Ibu yg pintar bukan dinilai dari nilai masakan atau keterampilannya menyetrika, tapi bagaimana ia bisa menjalankan perannya dengan baik. Kadang kita dituntut layaknya seorang dokter ketika anak sakit, manager keuangan tuk mengelola keuangan rumah tangga, koki yg selalu menyiapkan menu untuk keluarga, psikolog ya siap mendengar sharing keluarga dan memberi berbagai advice, sahabat terbaik keluarga yg slalu memberi semangat dan slalu ada saat susah maupun senang. Betapa luasnya makna kata 'pintar' untuk seorang ibu.

7. Super mom = keluarga harmonis.
Keluarga yg harmonis di mana di dalamnya terbungkus rasa kasih sayang, saling menolong dan menghargai di antara sesama anggota keluarga pastinya menjadi impian bagi semua orang.
Seorang ibu yg menjadi ratu dalam rumah tangganya yg harmonis dengan suami yg manis, anak2 yg menyenangkan sering kali membuat iri bunda2 lainnya terutama yg merasa banyak yg kurang dalam kehidupan mereka. Hingga akhirnya 'gelar super mom' pun pantas disematkan untuk ibu yg bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya. Padahal keharmonisan rumah tangga itu bukan semata berada di pundak ibu, semua anggota keluarga harus saling bekerjasama untuk menciptakan suasana kekeluargaan yg hangat dan penuh cinta.

8. Super mom = sosialisasi.
Seorang ibu yg dapat bersosialisasi dengan baik, apalagi ditambah dengan pengabdian terhadap masyarakat tanpa pamrih membuatnya terlihat sebagai sosok yg banyak memiliki nilai plus dan menjadi panutan ibu lainnya di mata masyarakat.



Apakah anda seorang super mom? Kriteria seperti apa saja yg anda anggap cukup pantas untuk mendapat julukan 'super mom?'.
Delapan kriteria tersebut hanyalah hasil pengamatanku di lingkungan tempat tinggalku.
Aku sendiri tak pernah peduli apakah aku seorang super mom atau bukan. Yang pasti 'i'm just ordinary mom' yg memiliki banyak cela, kekurangan, dan aku masih perlu banyak belajar untuk memperbaiki diri, menjadi istri dan ibu yg baik, coz to be perfect is impossible, but to be better is a symbol that we are optimist people n always look forward to reach better future :-)

And i believe, who ever ur mother, what ever her profession, she will always be ur super mom ;-)

10 things you should know about LOVE..


Ada sesuatu yg harus kau tau sayang.. Tentang sesuatu yg tinggal dalam hati kita.. Tak peduli berapa luas hati kita, sesuatu itu selalu ada, bahkan dia menelusup ke dalam celah terkecil sekalipun..
Kita pasti memilikinya.. Hewan sebuas harimau sekalipun, dia punya sesuatu itu untuk anaknya, karena itu dia tak akan memakan anaknya sendiri..

Bintangku, sesuatu itu bernama CINTA. Allah yang kaya akan cinta telah memfitrahkan rasa itu kepada manusia, utk mencintaiNya, mencintai RasulNya, mencinta sesama..
Gege juga punya rasa itu untukmu.. untuk ayahmu.. Bahkan makhluk sekecil kamu pun sudah memiliki rasa itu yang tercermin dalam ekspresi2 sikapmu..

Cinta itu adalah..

1. Saat ayahmu menitikan air mata setelah dia mengucap akad pernikahan di hari yang kan selalu jadi sejarah indah dalam perjalanan kami..

2. Ketika ayahmu bekerja dengan giatnya. Tak pedulu seberapa capainya, ketika tiba di rumah dia selalu membalas senyumku dan mencium keningku begitu lembut..

3. Tatkala aku dan ayahmu duduk berdua dalam perbincangan yg kadang membawa kami bernostalgia ke masa lalu, atau saat kita menerawang ke masa depan.. Tentang hari2 kita di saat kamu lahir dan kita memiliki rumah kecil yg kan slalu menjadi surga kita..

4. Cinta itu selalu hadir kala kurasakan perutku makin membuncit, tendanganmu makin kencang, dan setiap hari ayahmu senang sekali mengelus perutku, menyapamu yg saat itu masih menghuni rahim gelapku.. Lalu kami mengajakmu mengaji bersama agar kamu terbiasa mendengar lantunan ayat2 suci Al-Qur'an sejak dalam kandungan.

5. Cinta itu bahkan tetap bersemi meski keadaan berselimut duka yang indah.. Aku masih ingat, ayahmu memelukku erat di antara benam suara rinai hujan. Sementara atap rumah bocor, kasur ikut basah.. makanan juga habis.. Ayahmu meminta maaf untuk sesuatu yg bukan menjadi kesalahannya. Dia merasa belum bisa membahagiakanku karena kondisi yang belum mapan dan kurang. Kurang? Aku tak merasa kurang karena kehadiran ayahmu di sisiku dan kehadiranmu di rahimku telah melengkapi semuanya.. Aku bahagia bersama ayahmu..

6. Cinta itu semakin kokoh kala kurasakan hangatnya genggaman ayahmu di tangan kiriku, genggaman nenekku di tangan kananku.. Aku sempat menerawang ke langit2 diantara lelah napasku. Jarum jam dinding yg terus berdetak membuatku makin berpacu untuk terus berusaha melahirkanmu. Aku menerjang semua yang ada. Rasa sakit bukan penghambat, yang aku tahu aku terus mengejan sekuat tenaga tiap ada dorongan dr dalam perutku..
Ketika kamu lahir, tangis pertamamu pecah. Ayahmu menangis, nenekmu juga menangis. Aku seperti melayang di alam mimpi dan ku hanya bisa berucap 'alhamdulillah'

7. Cinta itu perjuangan, pengorbanan dan kemauan untuk belajar menjadi orangtua yg baik untukmu. Kami sama2 terjaga di malam hari, menahan rasa kantuk ketika kamu bangun menangis, mengompol bahkan juga pup..

8. Cinta selalu bersenandung dalam lautan kidung, kala aku menyusuimu di malam gelap berhiaskan bintang. Aku tatap wajahmu yg begitu polos. Ayahmu menopang punggungku kala pegal melanda. Ayahmu juga tak segan membuatkanku teh manis atau menyuapiku makan kala ku lapar saat menyusuimu

9. Bintangku, semakin hari kamu semakin tumbuh besar. Aku bisa melihat ada pendaran cinta yg berbinar dari sorot mata beningmu tiap kali kamu menatapku, meremas2 wajahku sambil mimi asi, membangunkanku dengan meraba wajahku atau menarik bajuku kala ku tertidur, mencium pipiku ketika aku bilang 'gege sayang.. sayang gege..'. Setiap kali kamu tersenyum atau tertawa, hatiku berbunga,, kamu terlihat begitu manis saat senyum tulusmu tersungging di wajah bulatmu. Bahkan dalam tangismu ku dengar ada bait2 cinta yg memanggil, menggetarkan kalbu tuk segera menenangkanmu dari tangismu.

10. My lil star, cinta itu adalah ketika aku lalui waktu bersamamu, bersama ayahmu.. Karena setiap waktu bersama kalian akan menjadi catatan sejarah yg tersimpan rapi dalam diary kehidupanku. Ku tak ingin kehilangan saat2 berharga menyaksikan pertumbuhan dan perkembanganmu..

Selalu ada cinta setiap kali ku panjatkan doa..
Selalu ada cinta yg kan mengeratkan tautan hati kita..
Selalu ada cinta untuk kalian yg selalu terselip diantara buliran hujan atau teriknya bagaskara..

From the deepest of my heart...
I love you both..